Friday, December 9, 2011

BLACK STAR


Berawal dari scene musik indie di Jakarta yang sedang terasuki aliran rock Britania yang sarat pengaruh band semacam Radiohead, Muse atau Coldplay di awal era tahun 2000an. Sekelompok pemuda dari kawasan Lebak Bulus mulai merambah dari panggung ke panggung membawakan lagu-lagu dari band-band tersebut.

Kematangan di panggung mereka peroleh melalui pengalaman bertahun-tahun itu dituangkan dalam sebuah album perdana yang dikerjakan dengan penuh totalitas, memadukan pengalaman dan kreatifitas untuk menghasilkan karya-karya yang memiliki ciri khas tersendiri di kancah musik Indonesia yang didominasi lagu-lagu pop monoton. Karena itulah, `Black Star` berupaya memberikan sesuatu yang lain dalam sentuhan musik alternatif beraroma Britania.
Dengan formasi terakhir, yaitu: Emir (vokal), Alul (gitar), Yudi (gitar), Q-nos (bas), Ine (kibor) dan Roby (drum), mereka merilis album bekerja sama dengan Fiasco Records. Proses rekaman album perdana mereka sendiri membutuhkan waktu sekitar 3 tahun, mulai dari menyiapkan materi, meramu aransemen dan komposisi hingga ke penataan proses rekaman. Hasilnya, sebuah album dengan nuansa gelap dengan ciri khas warna suara dan gaya bernyanyi Emir yang unik dan berbeda dari vokalis band Indonesia pada umumnya.

Album `Black Star` sendiri berkisar seputar penyakit yang berjangkit di masyarakat. Entah itu penyakit biologis, psikologis ataupun sosial. “Kami ingin mengangkat tema-tema yang jarang disentuh oleh band-band lain,” tutur Emir. Singel pertama dari album ini berjudul “Abnormal Aku” mendapat sambutan cukup baik di kalangan pecinta musik indie Indonesia. Single yang menceritakan seorang penderita disleksia ini mengalun sendu dengan nuansa gelap namun terdengar manis di telinga berkat balutan pop yang diusung `Black Star`. Seacara tidak langsung kita diingatkan untuk membangun empati terhadap sesama, bahwa manusia tak luput dari ‘kekurangan’. “Sebenarnya di dunia ini tidak ada orang yang normal, karena setiap manusia berbeda. Setiap orang punya keunikan tersendiri.” kata Alul, gitaris `Black Star`. Album yang tidak familiar, topik yang tidak familiar, musik yang tidak familiar, tapi mereka yakin dengan album ini. Black Star! Dan biarlah Sang Bintang Hitam ini berteriak lantang tentang semua penyakit dan kesakitan mereka!

Saat ini, mereka kembali berkutat di dapur rekaman dalam rangka mempersiapkan album ke-2 yang rencananya bakal dirilis pada akhir tahun 2011 ini. “Dari sekian banyak materi, kami akan memilih 12 trek untuk album ke-2 ini,” tutur Alul lagi. Sejauh ini, single awal dari album tersebut, “Penuh Diksi”, yang benuansa akustik telah berhasil menembus chart di beberapa radio. Yang pasti, mereka menjanjikan perubahan di album baru ini. Seperti apa albumnya? Yang jelas pasti masih eksperimental.

Black Star kembali merilis singel baru. Setelah singel ‘Waste’ yang diambil dari album kompilasi ‘We Are All Palestinians’ yang menyuarakan suara nurani mengenai keadaan kemanusiaan di Palestina. Kini mereka merilis lagi satu singel yang bertajuk ‘Bebek Cantik’.
Tidak seperti lagu-lagu mereka sebelumnya yang cenderung depresif dan galau. Bahkan album pertama mereka bertemakan penyakit sosial, psikologis dan biologis. Kali ini mereka membawakan lagu cinta, namun tetap dengan lirik yang unik. “Lagu Black Star paling romantis,” komentar Alul, sang gitaris.
Singel ini didistribusikan via Popmaya.com dan bisa diunduh secara gratis.

Member :
Emir (vokal)
Alul (gitar)
Yudi (gitar)
Q-nos (bas)
Ine (kibor)
Roby (drum)

Management :
Melisa
Black Star Management
+62 8561 5627 52
+6221 82430024
pin 226ED1E3
YM: melisa.deyatri
PhotobucketPhotobucketPhotobucket

No comments:

Post a Comment