Monday, February 27, 2012

A SKYLIT DRIVE LIVE at JAKARTA 2012 | Via GIGSPLAY


Band post-hardcore asal Lodi, California, Amerika Serikat, A Skylit Drive mengadakan konsernya di Bulungan Outdoor, Jakarta pada Sabtu (25/2) lalu. Band yang beranggotakan Michael ‘Jag’ Jagmin (vokal), Brian White (bass), Joey Wilson (gitar), Nick Miller (gitar), Kyle Simmons (keyboard), dan Cory La Quay (drum) sukses melegakan hati para penggemarnya yang berada di Indonesia, khususnya Jakarta.

DEPOK HARDROCK MOST WANTED

"Squad A Production"
Dengan bangga mempersembahkan

DEPOK HARDROCK MOST WANTED

Show Case Perform
STRAIGHT ANSWER

Saturday, February 18, 2012

ABANDON ALL THE SUFFER - WONDERWOOD EP

Akhirnya pada 2011 lalu mereka (AATS) mulai kembali masuk studio dan merekam beberapa lagu dengan format akustik untuk EP pertama mereka yang diberi judul "Wonderwood".

NEW SINGLE "HEROES FOR HIRE - HEART STOPS" (TEASER)


The new single “Heart Stops”  (teaser)
  
The track will also be backed by a new film clip, which will be exclusively premiered on Wednesday, February 22nd at 6pm through the official Soundwave Festival.

Thursday, February 16, 2012

WE ARE COME BACK 2012

SERVIKS is back!!! Dengan formasi baru dan kekuatan baru, namun pondasi masih yang lama dan tidak usah di ragukan lagi. #wearecomeback 2012 adalah event pembukaan mereka setelah beberapa waktu yang lalu mereka vakum karena berbagai hal.

MUSIC SPECIAL VALENTINE

Selamat valentine bagi kawan semua yang kemaren merayakannya. Siang terdiam dalam ruang kotak kosong penuh tabur bunga, harum dan memangkas gairah untuk meneteskan airmata, mari kita sedikit mencurahkan hari kemaren.

INDIENESIA

Beberapa waktu yg lalu, entah tanggal berapa dan hari apa (sok-sok lupa), seluruh tim tampil all out di #indienesia, adalah sebuah pagelaran yg di bikin oleh ZeepyArt Organizer, namun lingkupnya dalam acara reguler cafe backyard.

SCHOOL ATTACK | PERGURUAN CIKINI

Pagi-pagi langsung pulang karen gerah dan ingin mandi (hampir seminggu klo gk salah, hha). Mendadak kriuk-kriuk renyah garing asam dan asin pas nyampe rumah. Oke fix gw laper.
Prepare goreng-goreng telor karena memang emak belom ada masak apa-apa pada jam segitu (masih proses pematangan), alhasil jadilah telor mata sapi serong kiri kanan tak beraturan, sangat abstrak namun enak. Terdiam sejenak, geletak-gelektak di kasur dan kemudian? oke-oke ketiduran hingga jam 1 siang.

DEATH MONKEY Party #6


Adalah berasal dari jakarta timur, indonesia. Mengusung garis “Hardcore Punk”.
3 remaja brutal namun mempesona, iqbal – irfan – dan choki. Berawal dari “One Sayki (pop punk)” yang kemudia berevolusi menjadi jawara punk hardcore untuk kawasan timur jakarta (suit suit, cie cie kakak tampan. hha). Kemarin, tepatnya beberapa hari yang lalu, dan lebih pas nya adalah tanggal 27 januar1 2012 bertempat di Obe sphere Rawamangun, mereka telah melaksanakan perayaan hari jadi mereka yang ke 6 (cetar cetar ceteer ceteer, selamat ya kakak) untuk part 1, dan rencana nya akan ada part 2 pada tanggal 10 Februari 2012 nanti.

Monday, February 13, 2012

CURSE OF ALICE


We learn from all of music, so we like every form of music. They will be our inspirations.

THUMBELINA

























We make the feel of music with a distinctive character and combined with softness in every part of the harmonization, and a little sharp distortion with a freak delay!

Thursday, February 2, 2012

THE CLOUDS



It was started from a jam session called “Miserables“ by Aji Wiweko - guitar (Old School Hard Core band named Empty Message), Agus Marrdian – guitar (Cambridge Revolt ), Aris So – drums (Cambridge Revolt), Adam - bass (Cambridge Revolt). They played songs popularized by The Smiths, Morrissey, The Cure, Lightning Seeds, James, Pulp, etc. Unfortunately, in 2001, Aris, Burhan and Adam decided to leave Miserables because of their emergency project. They decided to play pop music, not hardcore or punk rock as they usually do. 
In a cloudy windy night in Aji’s terrace the dynamic duo (Aji and Marrdian) and one of their best friends, Wiranata Agung Tyas (Sub Rooster) started to play their sad guitar strings to interpretate one of their poem called “Samar“ which inspired from a true story about their best friends, who were trapped in hallucinative and addictive poison and it changed their way of lives a lot. It was a gloom and depressive poetry but it was the breakthrough in Miserables’ music career.